Selasa, 03 Desember 2013

Avail my Bisnis

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0NPhMIDU96g5RKCzE_d4XzbYjDmXKG5K_nKTFSKwZ3AJScZKiupBZcfIqaOvPVmdl74Lg5FY1VSeBe9WKkfd-6QQPOaRN9Ng74iNno3vCTrMJfUDA1bmlsPvT5EnIfI3_RUfx9_fDptN-/s269/Picture1.jpg Kelebihan pembalut Avail adalah:
- pembalut Avail terbuat dari kapas murni tanpa campuran bahan kimia.
- mengandung tujuh belas macam herbal yang sangat bermanfaat untuk -mencegah dan membantu mengatasi masalah kewanitaan
- dibuat dan diproses secara modern dengan bioteknologi
- sejuk dan nyaman dipakai karena mengandung kandungan herbal
- pH bersifat normal sehingga tidak mengiritasi kulit
- daya serapnya tiga kali lebih kuat dari pembalut biasa

Mengenal Kista, Mioma, dan Endometriosis

Nyeri hebat setiap kali haid? Hati-hati, bisa jadi itu gejala endometriosis. Tapi bisa jadi gejala kista atau mioma uteri juga. Apa sih bedanya?

ENDOMETRIOSIS adalah suatu keadaan dimana endometrium berada di luar tempat yang seharusnya, yaitu di dalam rongga rahim. Endometrium sendiri merupakan lapisan yang melapisi rongga rahim dan dikeluarkan secara siklik saat mens sebagai darah haid.

KISTA INDUNG TELUR adalah suatu massa berisi cairan, bisa kental seperti gel (mukus), bisa juga cair (serous). Kista ini diproduksi oleh kelenjar-kelenjar yang ada di ovarium, yang tak bisa dikeluarkan. Akhirnya tertampung, dan makin lama makin besar.

MIOMA UTERI adalah tumor jinak dari miometrium (otot rahim).
Berdasarkan letaknya, mioma uteri bisa dibagi menjadi 3, yakni mioma intramural (di dalam otot rahim), subserosa (dibawah lapisan serous, menonjol ke arah rongga perut),serta juga submukosa (menonjol ke arah rongga rahim)."

RANGSANGAN ESTROGEN

Penyebab ketiga gangguan di atas sampai saat ini masih belum diketahui secara pasti dan masih terus diteliti. Sekarang, semua penyakit memang diarahkan ke faktor genetik sebagai penyebab. Kanker payudara misalnya, sudah diketahui gen-nya. Kalau si ibu kena kanker payudara, anaknya harus siap-siap. Tapi mioma, kista, dan endometriosis ini belum.

Sebagian ahli berpendapat, mioma uteri terjadi karena adanya perangsangan hormon estrogen terhadap sel-sel yang ada di otot rahim. Jadi, mioma uteri ini akibat pengaruh estrogen. Makanya, sangat jarang ditemukan pada anak-anak usia pubertas, bahkan nyaris tidak pernah. Anak usia ini, kan, belum ada rangsangan estrogennya. Sementara pada wanita menopause, mioma biasanya mengecil, karena estrogen sudah berkurang.

Penyebab kista dan endometriosis pun belum diketahui persis. Belum ketahuan, misalnya apakah kista disebabkan oleh kelenjar yang tersumbat sehingga membesar. Sementara salah satu penyebab endometriosis diduga adalah adanya muntahan sel-sel endometriosis keluar rongga rahim saat haid. Sel-sel edometriosis ini kemudian menempel di luar rongga rahim. Ada juga yang menyebut endometriosis mengikuti aliran darah atau ikut aliran kelenjar limfa, sehingga bisa saja terjadi endometriosis di paru, mata, dan sebagainya. Ada lagi yang mengatakan endometriosis disebabkan oleh pencemaran lingkungan dan pola hidup tak sehat. Jadi, masih belum pasti sebabnya.

Diagnosis pasti endometriosis biasanya diperoleh lewat pemeriksaan laparoskopi. Endometriosis bisa sedang bisa berat, tergantung jumlah, lokasi, dan gejalanya. Kalau berat, bisa muncul nyeri perut, bahkan sampai menyebabkan infertilitas (kemandulan).

OBATNYA adalah HAMIL

Ketiga gangguan ini tentu bisa berdampak buruk, tergantung lokasi, ukuran, dan gejala yang ditimbulkan. Misalnya mioma. Kalau tidak menimbulkan gejala, meski ukurannya besar, ya, enggak ada dampaknya. Endometriosis, meski sedikit, tapi kalau menyebabkan nyeri hebat setiap kali mens, tentu bisa mengganggu. Kista berukuran di atas 4 cm, misalnya, cenderung terpuntir. Jika terpuntir, ia akan kekurangan oksigen dan makanan, sehingga timbul nyeri yang sangat. Ini harus dioperasi.

Untuk mengatasinya, upaya yang dilakukan sekarang lebih ke pencegahan. Hidup sehat, pola makan dan pola hidup yang baik, lakukan check-up medis minimal setahun sekali untuk ibu-ibu atau wanita yang sudah pernah berhubungan seks. Dengan pemeriksaan teratur, gejala awal bisa terdeteksi lebih dini.

Pada waktu melakukan pap smear, sebaiknya sekalian dilakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) untuk melihat rahim dan indung telur. Kalau tidak ada fasilitas USG, bisa dilakukan pemeriksaan dalam. Dilihat rahimnya bagaimana, besarnya normal apa enggak, bentuknya konsisten apa enggak, indung telur kanan dan kiri bagaimana, dan sebagainya. Kalau teraba ada massa, harus hati-hati.

Pengobatan endometriosis sendiri bisa dengan obat minum, suntik, atau operasi. Kalau endometriosis ringan, begitu hamil, biasanya endometriosisnya malah sembuh, karena endometriosis, kan, dikeluarkan selama haid. Selama tidak haid, ia biasanya mati/tidur. Jadi, sebetulnya obatnya adalah hamil.
Oleh karena itu, pengobatan endometriosis biasanya dengan pengobatan pseudo-pregnancy atau pseudo menopause. Dibuat seperti menopause atau hamil, sehingga endometriosisnya tidak tumbuh.

WASPADAI KANKER OVARIUM...!!!

Hati-hati, selain kista, ada pula gangguan yang mirip kista, yakni kanker ovarium. Waspada bila terdapat massa di dalam perut berbentuk seperti kista, dan dari pemeriksaan USG terlihat berpupil-pupil, pola pembuluh darahnya tersebar tidak beraturan. Biasanya diperiksa dengan tumor marker.

Kalau hasilnya tinggi, berarti bukan kista biasa. Kemungkinan besar kista endometriosis atau keganasan (kanker).

Kanker ovarium merupakan silent kiler. Diam-diam tanpa gejala, tapi mematikan. Berbeda dengan kanker leher rahim yang memiliki gejala seperti perdarahan, kanker ovarium tidak. Tidak ada gejala apa-apa, tahu-tahu sudah menyebar kesana kemari. Sulit diobati. Oleh sebab itu, pencegahan dininya adalah melakukan pemeriksaan teratur."

KAPAN DIANGKAT...???

Salah satu terapi mioma dan kista adalah dengan pengangkatan (operasi).

Kapan mioma harus diangkat.?

1. Bila ukurannya lebih besar dari ukuran kehamilan usia 12 minggu.

2. Bila mengganggu keadaan umum, misalnya perdarahannya banyak sampai perlu transfusi.

3. Bila pembesarannya cepat. Misalnya 3 bulan lalu masih 2 cm,sekarang sudah 6 cm.

Kapan kista harus diangkat?

Bila besarnya lebih dari 4 cm, karena di atas 4 cm, risiko untuk terpuntir besar. Besar kista di atas 4 cm bukan kista folikel. Kista folikel adalah kista yang pecah setiap menjelang masa subur. "Kalau besarnya di atas 4 cm, biasanya kista fungsional. Pada saat haid, biasanya tidak ada folikel. Begitu saat haid ada massa, berarti kista fungsional. Untuk meyakinkannya, dilakukan USG saat haid.

NYERI HEBAT SAAT HAID

Bagaimana cara mengenali gejala endometriosis, kista, atau mioma? Berikut beberapa gejala yang hampir sama dan harus diwaspadai :

1. Nyeri haid hebat dan terus menerus.

2. Pembesaran di perut. Kadang-kadang, kalau masih kecil, belum teraba. Tapi, semakin besar, akan makin teraba seperti ada benjolan.

3. Muncul gejala-gejala penekanan akibat pembesaran kista/mioma. Misalnya, ke depan menekan kandung kencing, ke belakang ke rektum. Akibatnya, muncul gangguan buang air besar dan buang air kecil.

4. Pada mioma uteri, jika ukurannya besar, bisa menekan organ-organ sekitarnya.

5. Jika kista bertangkai, bisa muncul nyeri perut tiba-tiba, bahkan muntah-muntah akibat tangkai kista yang terpuntir.

6. Bisa juga membuat luas permukaan endometrium menjadi lebih tebal, sehingga haid jadi lebih banyak. Ini karena kontraksi rahim berkurang atau terganggu, sehingga perdarahan saat mens lebih banyak.

Awasi dan Pahami

Inilah beberapa hal yang dapat menyebabkan kanker payudara:

Genetis: Kanker payudara bisa diturunkan secara genetik. Namun, persentasenya relatif kecil, yaitu 5-10%. Ciri-ciri penderita kanker payudara yang disebabkan karena genetik adalah:
  1. Diderita di usia < 40 tahun
  2. Diderita pada usia < 50 tahun, dan ada 1 atau lebih saudara tingkat pertama (orang tua, saudara kandung atau anak) yang menderita kanker payudara atau ovarium (indung telur),
  3. Diderita di usia berapa pun, dan ada dua atau lebih saudara di tingkat pertama yang menderita kanker payudara,
  4. Penderita berjenis kelamin pria.
Faktor gaya hidup: Tidak bisa disangkal, gaya hidup sangat berpengaruh terhadap kesehatan, termasuk kesehatan payudara. Beberapa kondisi risiko tinggi yang dipengaruhi gaya hidup adalah:
  1. Obesitas
  2. Setelah masa menopause meningkatkan risiko kanker payudara akibat efek estrogen dan progesteron yang lebih besar.
  3. Merokok (asap rokok selain mempunyai efek langsung beracun dan karsinogenik, juga dapat mempengaruhi risiko penyakit kronis melalui mekanisme hormonal).
  4. Alkohol (alkohol meningkatkan kadar estrogen endogen sehingga meningkatkan aktivitas tumor).
Risiko kanker payudara yang lain meliputi:
  1. Faktor usia (>50 tahun)
  2. Hormonal (terutama penggunaan kontrasepsi hormonal)
  3. Lingkungan, misalnya polusi
  4. Mutasi Genetis.
  5. Riwayat ginekologi (menstruasi pertama < usia 12 tahun, usia menopause lebih lambat yaitu > 55 tahun, dan melahirkan bayi pertama > 35 tahun).

Mengenal kanker payudara

Kanker payudara (karsinoma payudara) adalah tumor ganas yang tumbuh di jaringan payudara. Jenis kanker ini sering terjadi pada wanita dan tidak menutup kemungkinan jika terjadi pada kaum pria, hanya saja kasusnya sangat jarang.
Frekuensi kasus penyakit ini relatif tinggi di negara maju dan merupakan yang terbanyak diderita dari jenis kanker lainnya. Sedangkan di Indonesia, kanker payudara menempati peringkat kedua setelah kanker serviks.
Artikel ini akan menjelaskan kepada Anda faktor resiko apa saja yang dapat menyebabkan seseorang terserang kanker payudara, cara melakukan deteksi dini, dan menghindari kanker payudara serta bagaimana Anda dapat mengetahui gejala-gejala kanker payudara.

Faktor Resiko Terserang Kanker Payudara

Penyebab kanker payudara belum diketahui secara pasti tetapi ada beberapa faktor resiko yang memungkinkan seorang wanita terserang penyakit ini, yakni sebagai berikut:
  • Riwayat keluarga yang menderita kanker payudara.
  • Wanita yang belum pernah hamil dan melahirkan.
  • Kehamilan pertama terjadi setelah berumur 30 tahun.
  • Mendapat menstruasi pertama pada usia di bawah 12 tahun dan menopause setelah usia 55 tahun.
  • Pemakaian pil KB atau terapi sulih estrogen.
  • Obesitas pasca menopause dan pemakaian alkohol.
  • Bahan kimia - Beberapa penelitian telah menyebutkan pemaparan bahan kimia yang menyerupai estrogen (yang terdapat di dalam pestisida dan produk industri lainnya) mungkin meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara.
  • Penggunaan DES (dietilstilbestrol). Wanita yang mengonsumsi DES untuk mencegah keguguran memiliki resiko tinggi menderita kanker payudara.
Perlu diingat bahwa faktor-faktor yang disebutkan di atas tidaklah selalu dapat memicu serangan kanker payudara, namun seringkali riwayat hidup seseorang yang terkena kanker payudara berhubungan dengan faktor-faktor tersebut.

Gejala-Gejala Kanker Payudara

Ada beberapa gejala kanker payudara yang dapat dilihat. Berikut adalah gejala-gejala yang dimaksud:
  • Adanya benjolan pada payudara yang dapat diraba.
  • Perubahan bentuk dan ukuran payudara.
  • Adanya luka di sekitar puting susu dan sekitarnya yang sukar sembuh.
  • Adanya cairan (darah atau nanah-berwarna kuning sampai kehijauan) yang keluar dari puting susu.
  • Perubahan pada puting susu seperti gatal, terasa terbakar, dan tertarik ke dalam (retraksi).
  • Adanya kerutan-kerutan (seperti jeruk purut) pada kulit payudara.
  • Pada stadium lanjut bisa timbul nyeri tulang, penurunan berat badan, pembengkakan lengan atau ulserasi kulit.
Segera periksakan payudara Anda ke dokter bila timbul gejala-gejala yang telah disebutkan agar bisa segera ditangani dengan baik. Diusahakan untuk melakukan diagnosis dini karena kanker payudara lebih mudah diobati dan bisa disembuhkan jika masih pada stadium awal.
Untuk mendeteksi secara dini, dapat dilakukan pemeriksaan sendiri pada payudara setiap 5-7 hari setelah masa menstruasi, dengan mammografi (pemeriksaan dengan sinar X), atau dengan biopsi (mengangkat sedikit jaringan kelenjar susu untuk diagnosis).

Pencegahan Kanker Payudara

Banyak faktor resiko yang tidak dapat dikendalikan. Tetapi, beberapa ahli diet dan ahli kanker percaya bahwa perubahan diet dan gaya hidup, secara umum bisa mengurangi angka terjadinya kanker.
Saat ini, faktor yang terbukti memegang peranan penting dalam proses terjadinya tumor adalah hormon estrogen. Estrogen merupakan hormon kelamin sekunder yang berfungsi untuk membentuk dan mematangkan organ kelamin wanita, termasuk payudara, selama pubertas.
Estrogen memicu pertumbuhan dan pematangan sel di organ kelamin wanita yang disebut sel duct. Sel duct ini kemudian akan membelah secara normal. Saat-saat pematangan sel duct ini merupakan saat yang paling rentan bagi sel tersebut terkena mutasi.
Jika ada satu sel yang mengalami mutasi akibat faktor keturunan, radiasi, radikal bebas, dll, maka sel tersebut dapat membelah secara berlebihan yang seterusnya akan berkembang menjadi kanker.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa estrogen merupakan salah satu faktor yang bertanggung jawab terhadap resiko terjadinya kanker payudara. Apa yang dapat dilakukan masing-masing wanita untuk mencegah timbulnya kanker payudara?
  • Lakukan deteksi dini (pemeriksaan sendiri) setiap bulan setelah masa haid  dan pemeriksaan klinis (mammografi dan biopsi).
  • Hindari mengonsumsi makanan yang berlemak tinggi.
  • Penggunaan obat atau alat kontrasepsi yang mengandung hormon harus atas petunjuk dokter.
  • Menyusui bayi selama mungkin (sampai sekitar 2 tahun).
  • Banyak mengonsumsi buah dan sayur serta kedelai termasuk produk olahannya.
Kunci untuk bertahan hidup adalah mendeteksi kanker payudara sedini mungkin, sebelum ia memiliki kesempatan untuk menyebar. Pemeriksaan payudara secara pribadi hendaknya dilakukan dengan teratur setiap bulan, karena seorang wanita harus waspada dalam mencari sesuatu yang tampak atau terasa mencurigakan pada payudaranya, seperti adanya pengerasan atau benjolan.
Tidak soal seberapa kecil hasil penemuannya, ia perlu segera menghubungi dokter. Semakin dini suatu benjolan didiagnosa, semakin besar kendali yang dimiliki wanita tersebut terhadap masa depannya.